Sir Alexander Chapman "Alex"
Ferguson CBE (lahir di Govan, Glasgow, 31 Desember 1941; umur 70 tahun) adalah seorang pelatih dan mantan
pemain sepak bola berkebangsaan Skotlandia, yang saat ini sedang menangani Manchester United F.C., di mana dia telah bertugas lebih dari 1000
pertandingan. Dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dalam permainan, dia
telah memenangkan lebih banyak trofi daripada pelatih manapun sepanjang sejarah
sepak bola Inggris. Dia telah menangani Manchester Unitedsejak tanggal 6 November 1986 sampai sekarang,
menggantikan Ron Atkinson. Di Manchester United, Sir Alex menjadi pelatih
tersukses dalam sejarah sepak bola Inggris, dengan memimpin tim memenangkan 10
gelar juara liga. Pada 1999, dia menjadi pelatih pertama yang membawa tim
Inggris meraih treble dari Liga Utama, Piala FA and Liga Champions UEFA. Juga menjadi satu-satunya pelatih yang
memenangkan Piala FA sebanyak 5 kali, Fergie juga menjadi satu-satunya
pelatih yang berhasil memenangkan gelar Liga Inggris sebanyak 3 kali berturut-turut bersama tim yang
sama (1998-1999, 1999-2000 and 2000-2001). Pada 2008, dia bergabung bersama Brian Clough (Nottingham Forest) dan Bob Paisley (Liverpool) sebagai pelatih Britania yang pernah memenangkan
kejuaraan Eropa sebanyak lebih dari satu kali.
Awal karier
Alexander Chapman Ferguson lahir dari pasangan Alexander
Beaton Ferguson, seorang buruh pekerja galangan kapal dengan Elizabeth Hardie.
Ia menghabiskan masa kecilnya di daerah Govan,Skotlandiabersama
adiknya Martin Ferguson.
Karier Klub
Karier sepak bola Ferguson
dimulai ketika ia bergabung dengan klub amatir Queens Park
pada umur 16 tahun. Berposisi sebagai penyerang ia
mencetak 20 gol pada musim debutnya dan pindah pada musim berikutnya ke klub
amatir St. Johnstone. Di klub barunya, Ferguson
mengejutkan publik dengan mencetak hattrick melawan klub idolanya Glasgow Rangers.
Performanya membuat ia dikontrak profesional oleh Dunfermline .
Pada musim pertamanya Ferguson
berhasil mencapai final Piala Skotlandia melawan Glasgow Celtic akan
tetapi kalah 3-2. Ferguson
sendiri tidak tampil dalam final karena penampilan buruknya ketika melawan St.
Jonstone pada pertandingan sebelumnya. Musim keduanya bersama Dunfermline ,
ia berhasil keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Skotlandia bersama Joe
McBride dengan 31 gol. [1].
Prestasi ini akhirnya mengantarkan Ferguson
ke klub impiannya sejak kecil, Glasgow Rangers.
Masa-masa di Rangers ternyata tidak menyenangkan Ferguson . Ia sering dicadangkan dan berlatih
dengan tim junior. Hal ini membuat Fergie tidak betah dan hanya bertahan 2
musim bersama Rangers. Ia kemudian ditawari pindah oleh klub Inggris, Nottingham Forest.[2] akan
tetapi istrinya, Cathie tidak menyetujui kepindahan mereka ke Inggris. Ia lalu
memilih untuk pindah ke klub Falkirk . Ferguson dipromosikan
sebagai pelatih merangkap pemain. Namun tak lama kemudian jabatannya digantikan
oleh John Prentice. Ferguson
kemudian memilih untuk pindah ke Ayr United dimana ia bermain disana sampai
pensiun sebagai pemain pada 1974. Sebagai pemain Ferguson telah mencetak total 170 gol dalam
317 pertandingan.
Karier Manajerial
Pada bulan Juni tahun 1974, sesaat setelah ia pensiun
sebagai pemain, Ferguson ditunjuk sebagai
manajer paruh waktu unutk East Stirlingshire
pada usia 32 tahun. Kariernya di East Stirlingshire
hanya bertahan sebentar karena pada bulan Oktober 1974 ia menerima pinangan St.
Mirren untuk menjadi manajer [3].
St. Mirren
(1974-1978)
Kariernya di St. Mirren berlangsung gemilang, selama 4 musim
menangani klub tersebut (1974-1978). Ferguson mengangkat klub kecil yang
tadinya hanya ditonton oleh 1000 orang dalam pertandingan kandanganya itu
menjadi juara Liga Skotlandia pada musim 1977 dengan permainan menyerangnya.
Selain itu ia berjasa dalam menemukan bakat-bakat muda dalam diri Billy Stark,
Tony Fitzpatrick, Bobby Reid dan Peter Weir. Kesuksesan Ferguson dalam
mengangkat St. Mirren ternyata berujung pada pemecatan pada tahun 1978 karena
konflik internal antara Ferguson
sendiri dengan staffnya.[4] Presiden
klub St. Mirren, Willie Todd bahkan mengatakan bahwa Ferguson "tidak mempunyai kemampuan
manajerial yang baik". Dengan demikian St. Mirren adalah klub satu-satunya
yang pernah memecat Ferguson
sepanjang karier manajerialnya.
Awal karier
di Manchester United
Pusat Latihan Manchester United, The Cliff
Awal kariernya di Old Trafford tidaklah
semulus yang ia kira. Saat itu MU terbelit
dalam masalah alkohol yang kritis. Beberapa pemain andalan mereka (Norman Whiteside, Paul McGrath dan Bryan Robson),
mempunyai hobi menenggak minuman keras dan mempunyai level kebugaran yang
"menyedihkan". Ferguson ,
bersama-sama dengan Archie Knox yang diangkat menjadi asisten manajer saat itu,
secara perlahan-lahan mengubah kebiasaan buruk itu dan menanamkan disiplin
ketat bagi para pemain, hal yang masih berlaku sampai saat ini di MU.
Pertandingan debutnya berakhir dengan kekalahan 2-0 atas klub underdog,
Oxford United. Diikuti oleh hasil imbang 0-0 7 hari berikutnya melawan Norwich City . Kemenangan pertama United dibawah
asuhan Fergie hadir pada 22 November 1986 ketika Red Devils mengalahkan
Queens Park Rangers 1–0 di Old Trafford.
Selain itu Fergie juga berhasil memenangkan pertandingan tandang satu-satunya
yang mereka raih musim itu. Yang istimewa, lawan mereka adalah rival abadi
United, Liverpool pada Boxing Day, hal yang mana
telah dijanjikan oleh Fergie ketika konferensi pers pertamanya sebagai manajer
United yaitu "akan menggantikan Liverpool sebagai klub Inggris paling
dominan mulai saat ini". Dalam musim perdananya di United, Fergie membawa MU duduk
di peringkat 11, setelah sebelumnya mereka sempat terdampar di peringkat 21.
Musim berikutnya Ferguson
mendatangkan beberapa pemain baru untuk membela United. Mereka adalah Steve Bruce, Viv Anderson, Brian McClair dan kiper Jim Leighton. Dengan
tambahan pemain-pemain baru ia meraih posisi 2 dibelakang Liverpool yang
menjadi juara Liga Inggris. Musim 1988/89 Ferguson
kembali mendatangkan pemain baru, kali ini Mark Hughesyang
kembali bergabung dengan United setelah penampilan mengecewakan selama 2 tahun
di FC Barcelona.
United diunggulkan untuk menjadi juara pada musim itu namun penampilan mereka
mengecewakan dan akhirnya kembali terdampar di posisi 11 pada klasemen akhir.
Pada awal musim, United tampil dalam partai persahabatan melawan tim nasional Bermuda dan Somerset County
dimana Fergie turun sebagai salah satu pemain saat laga melawan Somerset . Ini merupakan
satu-satunya penampilan Fergie berseragam Setan Merah dalam
pertandingan.
Awal Kejayaan
Musim 1989/90, Ferguson kembali mendatangkan pemain
baru ; Paul Ince, Mike Phelan, Neil Webb dan bek Gary Pallister. Pada awal
musim United berhadapan dengan juara bertahan Arsenal dimana Setan
Merah berhasil menang 4-1 namun performa United menurun dan setelah
kekalahan memalukan 5-1 dari rival sekota Manchester City, spanduk yang meminta Fergie
untuk mundur mulai bermunculan di Old Trafford.
Fergie sendiri menggambarkan bulan Desember 1989 adalah "masa-masa
tergelap selama kariernya dalam dunia sepak bola" dimana United manjadi
salah satu calon klub yang akan mengalami degradasi dari Liga Inggris.
Dewan direktur klub tetap mempercayai Fergie sebagai manajer. Mereka bisa
mentoleransi penampilan buruk klub karena beberapa pemain kunci cedera dan
mereka juga puas atas peran serta Ferguson
yang mengubah sistem pelatihan dan pencarian bakat di United. Kepercayaan dewan
direksi klub dijawab Ferguson dengan kemenangan 1–0 pada final replay Piala FA melawan Crystal Palace yang
saat itu diperkuat oleh Ian Wright. Raihan trofi
ini adalah yang pertama untuk Fergie selama menangani United dan disebut-sebut
sebagai trofi penyelamat kariernya di MU.
Pada awal musim 1990/91 Fergie mendatangkan kiper asing dari Denmark, Peter Schmeichel untuk
mengawal gawang United dan Andrei Kanchelskis untuk
mengisi pos sayap kanan. Raihan trofi pertama membuat para fans berharap banyak
pada musim berikutnya 1990/91, dimana sekali lagi United menghadirkan performa
impresif ketika mengalahkan Arsenal di
Highbury, 6-2. Namun performa yang kurang konsisten membuat United menderita
kekalahan dari klub gurem Sunderland, Liverpool juga
mengalahkan mereka 4-0 di stadion Anfield diikuti
kekalahan dari klub sekota Liverpool, Everton di Old Trafford,
2-0. Kekalahan melawan Everton ini merupakan debut dari sayap kiri muda yang
fenomenal, Ryan Giggs di tim utama setelah dipromosikan oleh Fergie
dari skuat junior mereka. Performa inkonsisten mereka di Liga Inggristernyata
tidak berpengaruh pada penampilan mereka dalam ajang eropa. United melaju
hingga partai final yang mempertemukan mereka dengan FC Barcelona dalam
ajang Piala Winners dimana Setan Merah mengalahkan
wakil Spanyol itu
2-1. Sayangya United kembali mengalami kegagalan pada musim berikutnya,
walaupun sukses dalam ajang Piala Liga dan Piala Super Eropa,
United gagal mempertahankan performa mereka dalam kompetisi domestik. Setelah
gagal merekrut Alan Shearer, United mendatangkan penyerang Dion Dublin pada
musim panas 1992. Penampilan sayap kiri muda Ryan Giggssemakin
impresif setelah Fergie melepas Lee Sharpe, yang berposisi
sama dengan Giggs, pada musim 1990/91. Dengan skuat yang ada saat itu, fans
United mulai yakin akan performa Setan Merah dalam meraih
trofi pertama mereka sejak musim 1966/67. Setelah performa buruk pada paruh
pertama musim (peringkat 10 dari 22 klub), Fergie mendatangkan pemain baru pada
Januari 1993, Eric Cantona (yang menjuarai Liga Inggris musim
sebelumnya bersama rival United, Leeds United)
sebesar £1.2 Juta. Penampilan Cantona bersama Mark Hughes di lini depan dan
mental juaranya yang kental, langsung berimbas pada performa United secara
keseluruhan yang langsung melejit memuncaki daftar klasemen dengan keunggulan
10 poin dari peringkat 2 Aston Villa dan akhirnya menjadi juara Liga Premier
Inggris yang pertama kalinya. Ini juga trofi Liga Inggris yang ke 8 sepanjang
sejarah klub dan menjadi trofi Liga pertama untuk Fergie sejak ia datang
sebagai manajer United pada 1986. Musim 1993/94 Ferguson
memperkuat skuat United dengan mendatangkan gelandang emosional, Roy Keane dari Nottingham Forest sebesar £3.75 juta
sebagai calon pengganti kapten United saat itu, Bryan Robson yang
mulai memasuki masa pensiun. United langsung memimpin klasemen liga dari awal
musim sampai akhir musim 1993/94. Cantona menjadi
pencetak gol terbanyak dengan 25 gol. (Walaupun 2 kali terkena kartu merah
dalam jangka waktu 5 hari). Fergie juga memimpin United tampil dalam final
ajang Piala FA dengan
mengalahkanChelsea 4-0. Ini merupakan gelar double pertama
di United setelah dulu pernah mencapai prestasi serupa di Aberdeen .
skuat
angkatan 1992
Ryan Giggs anggota skuat '92 menjadi
pemain terbanyak yang tampil untuk United
Musim 1994/95 merupakan ujian berat bagi Fergie, karena
Cantona harus absen selama 8 bulan karena menendang seorang suporter Crystal Palace di
Selhurst Park, kandang Palace. Selain larangan tampil selama 8 bulan, Cantona
juga mendekam di penjara selama 12 hari dan harus menjalankan tugas sosial
selama 120 jam. Untuk mengisi posisi Cantona, maka United mentransfer Andy Cole dari Newcastle United sebesar
£7 juta plus Keith Gillespie untuk Newcastle .
Selain itu musim ini juga menjadi musim debut para pemain muda dari skuat
1992 yang menjuarai Piala FA Junior : Paul Scholes,Gary Neville, Nicky Butt dan David Beckham setelah
sebelumnya Ryan Giggs (yang berpromosi dari skuat 92)
telah mendapat tempat reguler dalam tim inti United. Namun United gagal
mempertahankan gelar juara setelah imbang 1-1 melawan West Ham United pada pertandingan terakhir
musim itu. Fergie juga gagal dalam final Piala FA dari Everton 1–0.
Musim berikutnya (1995/96) Fergie mengejutkan para fans dengan melepas beberapa
pemain inti United. Paul Ince di transfer ke Inter Milan sebesar
£7.5 juta, diikuti oleh Mark Hughes yang dilepas ke Chelsea sebesar
£1.5 juta dan terakhirAndrei Kanchelskis ke Everton.
Pertandingan pertama United membuat dugaan media dan fans mereka seperti
terbukti, kalah oleh Aston Villa 3-1,
United dicap "tidak akan memenangkan apapun dengan skuat belia". Para
pemain belia itu menunjukkan bukti sebaliknya dengan memenangkan 5 pertandingan
berturut-turut, termasuk membalaskan dendam kepada Everton,
3-2 setelah gagal dalam final Piala FA dan
menang 2-1 atas juara bertahan yang terpuruk di dasar klasemen, Blackburn Rovers.
Pada Desember 1995, kembalinya Cantona memperbaiki performa United di liga,
dimana mereka tertinggal 10 poin dari kandidat juara, Newcastle United.
Sampai pada Januari 1996 jarak poin itu pun mengecil dengan hanya selisih 1
poin saja setelah Setan Merah menang pada pertandingan tandang
1–0 melawan sesama kandidat juara, Newcastle. Pada akhir musim pasukan belia
United sukses meraih gelar juara Liga Inggris setelah menuntaskan perlawan Middlesbrough yang dimanajeri mantan
kapten United, Bryan Robson 3-0. Fergie juga meraih gelar Piala FA mengalahkan Liverpool 1–0,
lewat gol Cantona. Musim 1996/97 Fergie mendatangkan seorang penyerang belia
dari Norwegia, Ole Gunnar Solskjaer yang
akhirnya secara mengejutkan menjadi top skorer klub pada akhir musim serta
seorang bek bernama Ronny Johnsen. Awal musim
dimulai lewat penampilan impresif gelandang kanan dari United, David Beckham,
yang memakai kostum no. 10 milik Mark Hughes,
lewat gol dari tengah lapangan melawan Wimbledon. United menang 2-0. Setan
Merah kembali berhasil meraih gelar juara Liga Premier Inggris ke 4
mereka dalam 5 musim, menegaskan dominasi United dalam ajang Liga Premier
Inggris. Dalam pertandingan di kancah Liga Champion mereka
berhasil mencapai semfinal sebelum dikalahkan oleh wakil Jerman, Borussia Dortmund yang
akhirnya menjadi juara pada musim itu. Pada akhir musim ini, Eric Cantona,
kapten United saat itu, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain dengan
alasan sudah kehilangan motivasi dan gairah dalam bermain sepak bola. Jabatan
sebagai kapten United saat itu dialihkan kepada gelandang emosional, Roy Keanesementara kiper Peter Schmeichel sebagai
wakil kapten. Nomor kostum 7 milik Cantona diserahkan kepada David Beckham yang
saat itu mulai menanjak performa dan popularitasnya bersama United.
The Treble
Ferguson dengan mantan asistennya Carlos Queiroz
Mengawali musim 1997/98 dengan skuat belia yang makin
matang, Fergie menambah kedalaman skuat dengan mentransfer penyerang Inggris, Teddy Sheringham,
yang memakai kostum no. 10 milik Beckham, untuk mengisi posisi yang
ditinggalkan Cantona dan bek Henning Berg dari Norwegia.
Musim ini berakhir dengan kegagalan bagi United dalam semua ajang.
Pada musim panas 1998, Fergie kembali mentransfer seorang
penyerang, Dwight Yorke dari Aston Villa, bek tangguh dari
Belanda, Jaap Stam dan winger serba bisa Jesper Blomqvist dengan
total nilai transfer mencapai hampir £30 juta. Dengan kedalaman skuat United
mereka, Setan Merah mencapai kesuksesan mereka pada musim ini
dengan raihan 3 trofi juara dalam semusim (dikenal dengan nama "The
Treble") lewat beberapa pertandingan yang meguras emosi Fergie. Pertama
adalah saat United berhadapan dengan Juventus di
semi final Liga Champion. Menit-menit awal merupakan mimpi buruk bagi
United ketika Juve unggul dengan 2-0, namun lewat penampilan heroik sang kapten
United, Roy Keane, Setan
Merahberhasil membalikkan keadaan dengan unggul 3-2 dan melaju ke final
pertama mereka di ajang Liga Champion sejak
tahun 1968. Keane sendiri, bersama Paul Scholes,
gagal tampil dalam laga final melawan Bayern München. Pada ajang semifinalPiala FA,
Keane dikartu merah saat melawan rival domestik United, Arsenal dan menyebabkan
pinalti pada menit-menit akhir laga. Peter Schmeichel kemudian
tampil sebagai pahlawan dengan menghadang pinalti tersebut dan Ryan Giggsmencetak
gol sensasional penutup laga setelah sendirian ia mendribel bola melewati
sebagian pemain Arsenal. United kemudian memenangkan final Piala FA setelah
mengalahkan Newcastle United lewat gol Sheringham dan
Scholes, 2-0. Sebelum Final Piala FA Fergie telah memastikan diri sebagai Juara Liga
Inggris. Laga final Liga Champion diawali lewat golBayern München pada menit-menit awal. Pada
saat turun minum, Fergie memompa semangat skuatnya dan memasukkan dua penyerang,
Sheringham dan Solskjaer untuk mengejar ketinggalan dari Bayern. Pilihan Fergie
terbukti jitu, saat laga memasuki 3 menit tambahan (injury time), Beckham
melambungkan bola dari sepak pojok yang kemudian disambar olehTeddy Sheringham,
1-1. Bayern yang dalam tekanan hebat dari United kembali terkena sepak pojok,
yang kembali diambil oleh Beckham. Bola lambung dari Beckham kali ini diarahkan
ke mulut gawang Bayern yang dijaga oleh Oliver Kahn,
yang tidak mengantisipasi pergerakan Solskjaer di depan gawangnya. Umpan itu
pun disontek pelan oleh Solskjaer ke dalam gawang Bayern sehingga membalikkan
keadaan menjadi 2-1 pada menit tambahan ke 3. Pita merah-hitam yang melambangkan
warna seragam Bayern, yang telah melilit Piala Liga Champion pun
diganti oleh warna merah-putih, warna kebesaran Manchester United.
Pada akhir musim Alex Ferguson dianugerahi gelar kebangsawanan Inggris,
namanya pun resmi menjadi Sir Alex
Ferguson.[6].
Musim ini juga menjadi musim terakhir bagi Peter Schmeichel di
United, ia memilih pindah ke klub liga Portugal, Sporting Lisbon.
Fergie kemudian mengambil Mark Bosnichdari Aston Villa untuk
menggantikan posisi Schemeichel.
Pada musim 1999/00 dominasi United bersama Fergie semakin
terlihat di klasemen akhir Liga Inggris, dimana Setan Merah unggul
jauh atas rival mereka dengan 18 poin. Pada Desember 1999 United meraih trofi Piala Toyota mereka yang pertama dalam
sejarah klub dengan mengalahkan Palmeiras di
final. Giggs keluar sebagai pemain United pertama yang meraih gelar pemain
terbaik pada ajang ini. Kepiwaian Fergie dalam mengembangkan United sebagai
merek global tutur mendongkrak performa klub pada ajang kompetisi. Hal ini
membuat United menjadi magnet bagi pesepak bola terbaik dunia untuk bergabung
di Old Trafford.
Pada akhir musim Fergie mendatangkan Ruud van Nistelrooy dari PSV Eindhoven seharga
£18 juta, rekor pembelian pemain bagi klub Inggris saat itu, namun karena
cedera maka United menunda kedatangan Nistelrooy setahun berikutnya. Fabien Barthez juga
didatangkan dari AS Monaco senilai £7.8 juta, menjadikannya sebagai kiper termahal dunia
saat itu. Barthez menggantikan posisi Bosnich dan Massimo Taibi sebagai kiper yang tampil
buruk sepanjang musim. Musim 2000/01 diakhiri United dengan raihan Liga Premier
Inggris untuk yang ketiga kalinya secara beruntun. Fergie jelas menjadi figur
penting dalam raihan trofi United selama 3 musim terakhir. Namun performa
United pada Liga Champion menemui kegagalan setelah kalah pada
perempat final oleh Real Madrid pada musim 1999/00 dan Bayern München pada musim 2000/01. Pada
akhir musim 2000/01 United mentransfer Juan Sebastián Verón dari Lazio senilai
£28.1 juta. Verón menjadi pemain termahal yang pernah dibeli oleh Fergie saat
itu.Ia bergabung bersama dengan van Nistelrooy yang telah sembuh dari cederanya
tahun lalu.
Masa Transisi
Beckham (23) and Zinedine Zidane(5)
di Real Madrid pada Agustus 2003
Pada awal musim 2001/02 diwarnai dengan penjualan
kontroversial bek Jaap Stam ke Lazio seharga
£16 juta, yang mana membuat keseimbangan skuat Fergie terganggu. Absennya Stam
di lini belakang United tidak mampu ditutupi oleh bek United lainnya dan
keputusan ini pun disesali kemudian oleh Ferguson yang kerepotan mencari
suksesor sang bek. Performa United menukik tajam dengan menempati peringkat 9
pada paruh musim. Performa United membaik seiring bergabungnya bek tua (36
tahun) Laurent Blanc dari Inter Milan pada
Januari 2002 dan United pun menang dalam 8 laga Liga sehingga melaju ke
peringkat atas Klasemen Liga. Namun hasil tersebut hanya bisa membawa United
berakhir di peringkat 3 klasemen. Musim ini pun seharusnya menjadi musim
terakhir Fergie menangani United karena faktor usia dan penurunan prestasi.
Namun Fergie membatalkan niatnya unutk mundur dan tetap menangani United untuk
3 tahun ke depan. Pada akhir musim Fergie mencetak rekor pembeliannya selama
menangani United dengan merekrut bek Tim
Nasional Inggris, Rio Ferdinand sebesar
£30 juta dari rival mereka Leeds United dan
menjadikannya sebagai bek termahal dunia saat itu. Ferguson juga menunjuk Carlos Queiroz sebagai
asisten manajer bagi United. Hasilnya terlihat pada musim 2002/03 dimana United
berhasil menjadi juara Liga, dimana 2 bulan sebelum liga berhasil mereka
tertinggal 8 angka dari kandidat juara Arsenal. Namun lewat penampilan tak
terkalahkan sejak Desember, United berhasil meraih trofi juara Liga Inggris.
Fergie sendiri sangat puas atas raihan trofi juara 2002/03 ini, karena kritikan
tajam kepada Fergie sebelum awal musim yang dituduh telah kehilangan ambisi
dalam menangani United. Pada akhir musim ini, Fergie secara mengejutkan melepas
gelandang kanan United, David Beckham ke
klub Spanyol, Real Madrid sebesar
35 juta Euro, menyusul insiden dimana Fergie, yang sedang mengamuk pada
istirahat babak pertama ketika United berjumpa Arsenal dalam ajang Piala FA,
secara tak sengaja menendang sepatu sehingga melukai pelipis kanan Beckham.
Untuk mengisi posisi Beckham, Fergie secara tak terduga mentransfer seorang
anak muda berbakat dari Sporting Lisbon, Cristiano Ronaldo sebesar
£12.24 juta. Menjadikannya orang Portugal pertama
yang bermain untuk United. Ia juga diberikan seragam no. 7 yang dulu dipakai
oleh para legenda klub, seperti Beckham, Cantona dan George Best.
Bulan Januari Fergie kembali mendatangkanpenyerang Louis Saha unutk
menggantikan posisi Solskjaer yang cedera. Musim itu berakhir dengan kegagalan
United pada Liga Inggris dengan menempati posisi 3 klasemen akhir. Pada ajang Liga Champion United
juga mengalami kegagalan di tangan FC Porto yang
saat itu ditangani oleh Jose Mourinho.
Pada akhir musim itu Fergie berhasil mentransfer bintang muda Inggris, Wayne Rooney dari Everton senilai
£20 juta. Rooney menjadi target transfer sejumlah klub besar Eropa tapi Fergie
berhasil meyakinkan Rooney unutk bergabung bersamanya di United. Tapi absennya penyerang utama,
van Nistelrooy membuat Setan Merah finish di peringkat 3
selama 3 tahun beruntun. Pada akhir musim ini, Malcolm Glazer berhasil
menguasai saham mayoritas dari Manchester United, hal ini mengundang gelombang
protes dari para fans United yang khawatir biaya transfer pemain untuk United
menjadi terbatas. Pada awal musim ini Fergie mendatangkan kiper sarat
pengalaman, Edwin van der Sar dari Fulham dan
gelandang serba bisa Park Ji Sung yang di
transfer dariPSV. Musim ini merupakan musim transisi dari United, pada
November 2005 Roy Keane memutuskan unutk hengkang dari United dab
bergabung denganGlasgow Celtic. Akibatnya United gagal melaju
dari babak play-off Liga Champion. Nemanja Vidić dan Patrice Evra bergabung
dengan skuat United pada bulan Januari 2006 dan Fergie berhasil membawa United
menjadi runner-up Liga Inggris dibawah Chelsea dan
menjuarai Piala Liga Inggris. Masa depan van Nistelrooy
di United meenjadi tak menentu, terutama karena performa Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney yang
sudah mendapat tempat utama di skuat Fergie. Pada akhir musim van Nistelrooy
pindah ke Real Madrid.
Gelar Eropa
kedua
Awal musim 2006/07 menjadi suatu ujian bagi sisi manajerial
Fergie. 2 orang pemain utamanya Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney terlibat
perselisihan pada ajang Piala Dunia 2006.
Insiden itu membuat rumor soal kepergian Ronaldo dari United makin membesar.
Namun Fergie berhasil membujuknya agar bertahan di United dan mendamaikan kedua
orang itu. Keberhasilan Fergie meredam emosi keduanya menjadi bahan
bakar utama skuat United dalam menjalani awal musim baru. Kepergian
Roy Keane pada November 2006, membuat Fergie mengincar gelandang Tottenham Hotspurs, Michael Carrick.
Dan pada awal musim Carrick resmi bergabung dengan skuat Setan Merah dengan
nilai transfer £14 juta. Awal musim berlangsung baik bagi United yang untuk
pertama kalinya memenangkan 4 pertandingan liga secara beruntun. Sekali lagi
Fergie membuktikan dirinya sebagai master dalam mendatangkan
pemain yang cocok dengan skema permainan yang diinginkan. Hasil transfer pada
Januari 2006 berperan besar atas pencapaian United, mereka membentuk lini
belakang solid bersama dengan kiper Edwin van der Sar, Rio Ferdinand dan
kapten Gary Neville. Sementara Carrick menghadirkan stabilitas
permainan di lapangan tengah, bahu membahu dengan Ronaldo, Giggs, Park Ji Sung
dan Scholes menyokong Rooney di lini depan. Pada akhir musim United tidak
terkejar dan mengamankan gelar juara Liga Inggris. Pada ajang Eropa, Fergie
mengantarkan United mencapai semifinal dengan mencetak rekor kemenangan atas AS Roma 7-1
pada laga perempat final di Old Trafford.
Pada laga semifinal United kalah dari AC Milan dengan
agregat 3-5 setelah unggul 3-2 di Old Trafford. Walaupun begitu hasil ini
merupakan tanda kebangkitan dari Setan Merah setelah beberapa
tahun belakangan kalah bersaing dari Arsenal, Liverpool dan Chelsea.
Ronaldo berhadapan denganAlbert Riera dari Liverpool.
Awal musim 2007/08, Fergie kembali mendatangkan pemain untuk
memperkuat skuatnya. gelandang bertahan Owen Hargreaves yang
sukses bersama tim nasional Inggris di Piala Dunia 2006,sayap
serba bisa Nani dari Portugal, gelandang serang Anderson dari Brasil dan
penyerang Carlos Tevez resmi bergabung dengan Fergie di Old Trafford.
Dengan kedalaman skuatnya, Fergie mengincar pencapaian gelar Eropa kedua
bersama Setan Merah. Namun harapan Fergie sepertinya akan terbang
seiring dengan performa dibawah standar United yang hanya
meraih hasil imbang dalam 2 laga awal serta kalah 0-1 dari rival sekota Manchester City.
Namun Fergie berhasil memotivasi skuatnya dan penampilan United sonta berubah
drastis menjadi kompetitor dalam meraih gelar juara Liga Inggris bersama Arsenal
dan Chelsea. Musim ini juga merupakan musim terbaik dari Cristiano Ronaldo yang
secara luar biasa mencetak 42 gol dalam semua ajang yang diikuti oleh United,
meraih trofi Sepatu Emas sebagai
top-scorer Eropa, top-scorer Liga Inggris (35 gol) dan menjadi kandidat Pemain Terbaik Dunia FIFA. Pada akhir
musim, Fergie kembali tampil di Final Liga Champion berhadapan
dengan Chelsea, Ronaldo membawa United unggul 1–0 pada babak pertama
sebelum disamakan oleh Chelsea pada babak kedua. Lewat drama adu pinalti,
Fergie sukses memenangkan gelar Liga Champion keduanya
sepanjang kariernya sebagai manajer. Fergie juga berhasil membawa United meraih
trofi Piala Dunia Antarklub yang pertama bagi
United. Pada akhir musim ini Fergie mengumumkan dirinya akan mundur dari
jabatan manajer Manchester United pada tahun 2011, sesuatu
yang kemudian diralatnya sendiri dengan mengatakan akan terus menjadi menajer
United selama fisiknya masih memungkinkan. Musim berikutnya Fergie kembali
meraih trofi juara Liga Inggris untuk ke 11 kalinya dan mengantar United
menyamai rekor Liverpool yang telah menjuarai Liga Inggris 18
kali. Akhir musim 2008/09 juga menjadi musim terakhir bagi Cristiano Ronaldo yang
pindah ke Real Madrid dengan rekor transfer dunia sampai saat ini,
£80 juta. Menjadikannya pemain termahal yang pernah dijual Fergie selama
kariernya sebagai menejer klub. Musim 2009/10 menghadirkan kekecewaan bagi
Fergie dimana ia gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris dan melewati
raihan trofi Liverpool.